Serba-serbi
PENGERTIAN DAN BENTUK PEMBELAJARAN REMEDIAL

Pembelajaran remedial merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan.
Pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi dan pembelajaran tuntas,
dimulai dari penilaian kemampuan awal peserta didik terhadap kompetensi atau
materi yang akan dipelajari.Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung,
diadakan penilaian proses menggunakan berbagai teknik dan instrumen dengan
tujuan untuk mengetahui kemajuan belajar serta seberapa jauh penguasaan peserta
didik terhadap kompetensi yang telah atau sedang dipelajari.Apabila kemudian
diumpai peserta didik yang tidak mencapai kompetensi yang telah ditentukan,
maka salah satu tindakan yang bisa dillakukan adalah dengan remedial. Dengan
diberikannya pembelajaran remedial bagi peserta didik yang belum mencapai
tingkat ketuntasan belajar, maka peserta didik ini memerlukan waktu lebih lama
daripada mereka yang telah mencapai tingkat penguasaan.Mereka juga perlu
menempuh penilaian kembali setelah mendapakan program pembelajaran remedial.
Pada prinsipnya,pembelajaran remedial merupakan pemberian perlakuan khusus
terhadap peserta didik yang mengalami hambatan. Hambatan yang terjadi dapat
berupa kurangnya pengetahuan atau lambat mencapai kompetensi.
Berdasarkan
pembelajaran remedial dalam KTSP (Depdiknas 2008). Bahwa sesuai dengan sifatnya
sebagai pelayan khusus, pembelajaran remedial memiliki beberapa prinsip sebagai
berikut :
a.
Adaptif
Program pembelajaran remedial
hendaknya memungkinkan peserta didikuntuk belajar sesuai dengan kecepatan,
kesempatann, dan gaya belajar masing-masing. Dengan kata lain, pembelajaran remedial harus mengakomodasi perbedaan
individual peserta didik.
b.
Interaktif
Pembelajaran remedial hendaknya
memungkinkan peserta didik untuk secara intensif berinteraksi dengan pendidik
dan sumber belajar yang tersedia. Hal ini didasarkan kegiatan belajar peserta
didik yang bersifat perbaikan perlu selalu mendapat monitoring dan pengawasan
agar diketahui kemajuan belajarnya.
c. Fleksibilitas dalam Metode Pembelajaran
dan Penilaian
Bahwa dalam pembelajaran remedial perlu digunakan berbagai metode mengajar
dn metode penilaian yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.
d.
Pemberian
Umpan Balik Sesegera Mungkin
Umpan balik dapat bersifat
korektif maupun konfirmatif. Dengan sesegera mungkin memberikan umpan balik
dapat dihindari kekeliruan belajar yang berlarut-larut yang dialami peserta
didik.
e. Kesinambungan dan Ketersediaan Pemberian Pelayanan
Program pembelajaran reguler
dengan pembelajaran remedial adalah satu kesatuan, dengan demikian program
pembelajaran reguler dengan remedial harus berkesinambungan.
Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajran
remedial menurut Rienties, martin rehm, dalam artikel kurikulum dan
pembelajaran, Depdiknas 2008 menyebutkan :
-
Pemberian pembelajran
ulang dengan metode dan media yang berbeda.
-
Pembelajaran ulang dapat
disampaikan dengan cara penyederhanaan materi.
-
Pembelajaran ulang
dilakukan bilamana sebagian besar atau semua peserta didik belum mencapai
ketuntasan belajar.
-
Pemberian secara khusus,
misalnya bimbingan perorangan. Dalam hal pembelajaran klasikal peserta didik
mengalami kesulitan, perlu dipilih alternatif tindak lanjut berupa bimbingan
secara individual. Hal ini dilaksanakan bilamana terdapat satu atau beberapa
peserta didik yang belum berhasil mencapai ketuntasan.
-
Pemberian tugas-tugas
latihan secara khusus. Dalam rangka menerapkan prinsip pengulangan, tugas-tugas
latihan perlu diperbanyak agar peserta didik tidak mengalami kesulitan.
-
Pemanfaatan tutor
sebaya. Tutor sebaya adalah teman sekelas yang mengalami kecepatan belajar
lebih. Mereka perlu dimanfaatkan untuk memberikan tutorial kepada rekannya yang
mengalami kelambatan belajar. Dengan teman sebaya diharapkan peserta didik yang
mengalami kesulitan belajar akan lebih terbuka dan akrab.
Seorang tutor
hendaknya memiliki kriteria (1). Memiliki kemampuan akademis diatas rata-rata
peserta didik satu kelas, (2). Mampu menjalin kerjasama dengan sesama peserta didik, (3). Memiliki
motivasi tinggi untuk meraih prestasi akademik yang baik, (4). Memilki sikap
toleransi dan tenggang rasa terhadap sesama, (5). Memiliki motivasi tinggi,
(6). Bersikap rendah hati, pemberani dan bertanggung jawab,(7). Suka membantu
sesamanya yang mengalami kesulitan. Sementara guru hanya berperan sebagai
fasilitaor dan pembimbing terbatas.
Jadi pembelajaran
remedial tutor sebaya adalah pembelajaran remedial yang dilakukan dengan
menggunakan peserta didik yang memiliki kemampuan lebih. Ini dilakukan antar
sesama peserta didik.
Terima kasih telah menginspirasi dan telah menjadi sosok yang banyak membantu melalui tulisan-tulisan yang ada pada blog ini. Anda telah membantu membuat pelajaran menjadi menyenangkan, memberikan banyak wawasan yang dapat membantu kami dalam menggapai cita-cita. .Doakan kami yang sedang belajar agar dapat menjadi generasi yang cerdas di masa-masa yang akan datang
ReplyDeleteTerima kasih telah berbagi. Terima kasih atas pemberian dan kemurahan yang selalu senantiasa membantu kami melalui tulisan yang ada di blog ini. Kebaikan adalah apa yang kamu lakukan, dan kamu melakukannya dengan sangat baik. Terima kasih banyak.
ReplyDelete