Serba-serbi
LANGKAH-LANGKAH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013
Langkah-langkah penerapan pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013 yang paling
populer dikenal istilah 5M, yakni Mengamati, Menanya, Mengumpulkan informasi, Mengasosiasi, dan Mengkomunikasikan. Kelima tahapan tersebut merupakan pengalaman
yang harus disusun sedemikian rupa sehingga siswa yang memiliki beraneka
kemampuan mampu menalar dan memaknai pengalamannya menjadi pemahaman dan ilmu
dalam dirinya nya. Karena itu penting bagi guru untuk mengelola
pengalaman-pengalaman belajar yang akan diberikan kepada siswanya dalam
urutan-urutan yang bisa diterima siswa. Langkah-langkah penerapan pendekatan saintifik dalam
kurikulum 2013 berupa tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi mengasosiasi
mengkomunikasikan perlu disusun dengan mengacu prinsip:
·
kegiatan belajar disusun dari paling
sederhana menuju yang kompleks
·
kegiatan belajar disusun dari yang nyata
menuju yang abstrak
·
Kegiatan belajar siswa yang disusun memenuhi
prinsip di atas harus ditemukan oleh seorang guru melalui proses mengkaji
silabus.
Langkah-langkah penerapan pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013 berupa
tahapan 5 (Lima M), yakni mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan adalah urutan logis
pengalaman-pengalaman belajar yang secara nyata tertulis di dalam Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 103 tentang Pembelajaran
pada Pendidikan Dasar dan Menengah tahun 2014. Mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan adalah tahapan-tahapan pembelajaran
kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik yang merupakan pembelajaran berpusat
pada siswa .
Langkah-langkah penerapan pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013 berupa
tahapan mengamati
menanya mengumpulkan informasi mengasosiasi mengkomunikasikan harus dirancang
dengan cermat, di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan didampingi
dengan rencana pengelolaan kelas. Namun demikian mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan dapat diinterpretasikan
dengan logika sederhana seperti apa yang kita baca. Kata Kunci pada proses pembelajaran
dengan urutan atau tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasi, mengkomunikasikan adalah Semuanya Dilakukan Oleh Siswa Bukan Oleh
Guru.
Langkah-langkah penerapan pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013 berupa tahapan
5 M yakni mengamati menanya
mengumpulkan informasi mengasosiasi mengkomunikasikan semuanya dilakukan oleh
siswa. Kita sebagai guru lebih banyak membimbing, memfasilitasi, mengarahkan
agar aktifitas siswa bermakna bagi mereka terarah mencapai tujuan pembelajaran.
Apa yang harus dilakukan siswa pada masing-masing tahapan pembelajaran
mengamati menanya mengumpulkan informasi mengasosiasi mengkomunikasikan atau
yang menggunakan pendekatan saintifik ini?
A. Mengamati
Mengamati
merupakan tahap awal dari serangkaian tahapan
pembelajaran berpusat pada siswa dengan pendekatan saintifik yang terdiri dari
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan. Mengamati
melatih siswa dalam hal kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Dalam
kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan peserta
didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat, menyimak,
mendengar, dan membaca yang diformulasikan pada skenario proses pembelajaran.
Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka
untuk memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu
benda atau objek (Permendikbud No. 81a Th. 2013).
Mengamati
menanya mengumpulkan informasi mengasosiasi mengkomunikasikan memerlukan bimbingan dan arahan guru. Banyak
siswa tidak paham apa yang harus dilakukan selama proses mengamati menanya
mengumpulkan informasi mengasosiasi mengkomunikasikan. Jika kita berikan waktu
untuk melakukan semua tahapan itu tanpa bimbingan dan arahan bisa dipastikan
mereka mungkin belajar tetapi tidak mencapai tujuan pembelajaran. Di titik
inilah peran kita sebagai guru menentukan ….. skenario yang kita siapkan sangat
penting dan menentukan efektifitas proses pembelajaran ini. Karena itu, sebelum
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, guru harus mengkaji silabus dengan
cermat sehingga menemukan fakta, prinsip, konsep, proses ataupun prosedur yang
nantinya bisa dijadikan obyek pengamatan.
Pada
kegiatan mengamati ini, siswa difasilitasi dan dibimbing untuk melihat,
menyimak, mendengar, dan membaca dari berbagai sumber belajar untuk menemukan
sendiri fakta, konsep, prinsip, proses atau prosedur tentang dan atau konten
yang terkait dengan hal yang sedang dipelajari.
Contoh
mengamati
·
Siswa difasilitasi untuk membaca sumber dari
buku siswa (mengamati fakta, mengamati konsep, mengamati prinsip, mengamati
proses, mengamati prosedur di dalam buku siswa)
·
Siswa difasilitasi mendengarkan pembacaan
puisi atau narasi dari radio (mengamati fakta pada puisi, mengamati konsep
tentang puisi, mengamati prinsip sebuah puisi, mengamati proses, mengamati
prosedur pada pembacaan puisi atau narasi dari peralatan audio visual)
·
Siswa difasilitasi melihat tayangan video
perakitan komputer (mengamati fakta pada perakitan komputer, konsep perakitan
komputer , prinsip perakitan komputer , proses perakitan komputer, prosedur
perakitan komputer pada suatu tayangan video tentang perakitan komputer)
·
Siswa difasilitasi melihat demonstrasi
perbaikan sepeda motor (mengamati fakta pada perbaikan sepeda motor , konsep
perbaikan sepeda motor, prinsip perbaikan sepeda motor, proses perbaikan sepeda
motor, prosedur perbaikan sepeda motor pada suatu demonstrasi perbaikan sepeda
motor)
Hasil
Kegiatan Mengamati
·
Perhatian siswa pada saat melakukan langkah
mengamati tersebut.
·
Bentuk catatan yang dibuat pada waktu
melakukan langkah mengamati.
·
Kesabaran siswa yang terbentuk selama
melakukan langkah mengamati.
·
Jangka waktu yang digunakan siswa melakukan
langkah mengamati.
·
Dari contoh-contoh kegiatan mengamati
tersebut tampak bahwa banyak hal bisa dilakukan siswa yang diskenariokan oleh
guru di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk pembelajaran
kurikulum 2013 yang berpusat pada siswa. Apa saja yang harus di amati dan
dibuat catatan oleh siswa harus diidentifikasi oleh guru melalui langkah
mengkaji silabus. Tahap mengkaji silabus inilah menjadi titik masuk atau kunci
awal merancang pendekatan saintifik khususnya tahapan mengamati.
B. Menanya
(Questioning)
Menanya
adalah tahap kedua dari serangkaian tahapan pembelajaran berpusat pada siswa
dengan pendekatan saintifik yang terdiri dari mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan. Menanya melatih siswa mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Menanya adalah salah satu kompetensi yang diperlukan siswa untuk hidup di era
cerdas abad 21.
Dalam
kegiatan menanya, guru membuka kesempatan secara luas kepada peserta didik
untuk bertanya mengenai fakta, konsep, prinsip atau prosedur yang sudah
dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Guru perlu membimbing peserta didik
untuk dapat menanya atau mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang hasil
pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstrak berkenaan dengan
fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih abstrak. Siswa harus dilatih
agar bisa menanya hal-hal yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang
bersifat hipotetik. Dari situasi di mana peserta didik dilatih menggunakan
pertanyaan dari guru, masih memerlukan bantuan guru untuk mengajukan pertanyaan
sampai ke tingkat di mana peserta didik mampu mengajukan pertanyaan secara
mandiri. (Permendikbud No. 81a Th. 2013).
Pada
kegiatan menanya ini, siswa dibimbing dan difasilitasi untuk bisa mengajukan
pertanyaan atau menemukan hal-hal yang perlu dipertanyakan, perlu diperjelas
dan dibimbing agar mempunyai kemampuan mencari dan menemukan penjelasan
tambahan fakta, konsep, prinsip atau prosedur tentang dan atau konten yang
terkait dengan hal yang sedang dipelajari. Bagi sebagian siswa, menanya bukan
sesuatu yang mudah dilakukan walaupun guru sudah mengatakannya secara langsung.
Menanya
yang harus dilakukan siswa dapat berbentuk (1) membuat pertanyaan yang relefan
dengan materi pembelajaran (2) mengajukan pertanyaan yang sudah dibuat kepada
guru, teman dalam kelompok atau sumber belajar lainnya. (3) melakukan tanya
jawab (4) melakukan diskusi tentang informasi yang relefan dengan topik
pembelajaran yang belum diketahui (5) menanyakan informasi tambahan yang ingin
diketahui atau (6) menanyakan informasi yang sudah diketahui sebagai klarifikasi.
Contoh
menanya
·
Siswa menanyakan penjelasan tambahan terhadap
informasi yang didapat dari proses mengamati
·
Siswa mencari penjelasan tambahan sendiri
berdasarkan informasi hasil-hasil kegiatan mengamati
·
Siswa menanyakan fenomena-fenomena yang tidak
diketahuinya dalam langkah mengamati obyek
·
Siswa mengklarifikasi informasi yang
didapatnya dari tahap mengamati.
·
Siswa melakukan tanya jawab sesuai topik
dengan guru.
·
Siswa melakukan tanya jawab sesuai topik dengan
siswa lainnya.
·
Siswa berdiskusi sesuai topik secara
berkelompok.
·
Siswa mengakses internet mencari penjelasan
lebih lengkap sesuai topik
Hasil
Kegiatan menanya antara lain:
·
Jenis-jenis pertanyaan faktual, konseptual,
prosedural, prinsip, proses, hipotesis yang diajukan siswa
·
Jumlah pertanyaan faktual, konseptual,
prosedural, prinsip, proses, hipotesis yang diajukan siswa
·
Kualitas pertanyaan faktual, konseptual,
prosedural, prinsip, proses, hipotesis yang diajukan siswa
·
Daftar pertanyaan faktual, konseptual,
prosedural, prinsip, proses, hipotesis dan jawaban
C. Mengumpulkan
informasi /mencoba (experimenting)
Mengumpulkan
informasi adalah tahap ketiga dari tahapan pembelajaran berpusat pada siswa
dengan pendekatan saintifik yang terdiri dari mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan. Mengumpulkan informasi melatih
siswa mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui
berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat (Permendikbud No. 81a Th. 2013).
Contoh
mengumpulkan informasi/mencoba (experimenting)
·
Siswa melakukan eksperimen
·
Siswa membaca sumber lain selain buku teks
·
Siswa mengamati objek/kejadian/ aktivitas
·
Siswa mewawancarai nara sumber
·
Siswa mengakses internet
·
Siswa mengeksplorasi
·
Siswa mencoba
·
Siswa berdiskusi
·
Siswa menirukan gerak
·
Siswa meniru bentuk
·
Siswa mengumpulkan data melalui
angket/questioner
Hasil-hasil
kegiatan mengumpulkan informasi
·
Jumlah sumber yang digunakan pada kegiatan
mengumpulkan informasi
·
Kualitas sumber yang digunakan pada kegiatan
mengumpulkan informasi
·
Kelengkapan informasi yang dikumpulkan pada
kegiatan mengumpulkan informasi
·
Validitas informasi yang dikumpulkan pada
kegiatan mengumpulkan informasi
·
Instrumen/alat yang digunakan pada kegiatan
mengumpulkan informasi
D. Mengasosiasi
/menalar /mengolah informasi (associating)
Mengasosiasi
| mengolah informasi adalah tahap ke empat dari serangkaian tahapan
pembelajaran berpusat pada siswa dengan pendekatan saintifik yang terdiri dari
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan.
Mengasosiasi | mengolah informasi melatih siswa mengembangkan sikap jujur, teliti,
disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan
berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.
Kegiatan
mengasosiasi / menalar / mengolah informasi (associating)
·
mengolah informasi yang sudah dikumpulkan,
·
menganalisis data dalam bentuk membuat
kategori,
·
mengasosiasi atau menghubungkan
fenomena/informasi yang terkait dalam rangka menemukan
·
mengolah informasi yang sudah dikumpulkan
baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari
kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi.
·
Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari
yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan
·
Informasi tersebut menjadi dasar bagi
kegiatan berikutnya yaitu memproses informasi untuk menemukan keterkaitan satu
informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi
dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan.
E. Mengkomunikasikan
/ Mengomunikasikan
Mengkomunikasikan
/ Mengomunikasikan adalah tahap ke lima dari serangkaian tahapan pembelajaran
berpusat pada siswa dengan pendekatan saintifik yang terdiri dari mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan.
Mengkomunikasikan melatih siswa mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas,
dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
Kegiatan
belajar yang dilakukan pada tahapan mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil
pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau
media lainnya. Kegiatan lainnya adalah menuliskan atau menceritakan apa yang
ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola.
Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar
peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut.
Contoh
kegiatan mengkomunikasikan / mengomunikasikan
·
menyajikan laporan dalam bentuk bagan;
·
menyajikan laporan dalam bentuk diagram;
·
menyajikan laporan dalam bentuk grafik;
·
menyusun laporan tertulis; dan
·
menyajikan laporan meliputi proses, hasil,
dan kesimpulan secara lisan
·
menyajikan laporan meliputi proses, hasil,
dan kesimpulan secara grafis
·
menyajikan laporan meliputi proses, hasil,
dan kesimpulan pada media elektronik
·
menyajikan laporan meliputi proses, hasil,
dan kesimpulan secara multi media
Seluruh
kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa dengan pendekatan saintifik tersebut
akan berjalan dengan baik dan kondusif melalui perencanaan pembelajaran yang
cermat dan didampingi dengan pengelolaan kelas yang cermat pula. Karena itu
sebelum melaksanakan pembelajaran berpusat pada siswa dengan tahapan mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan harus
dipastikan juga rencana pengelolaan kelas.
Pembelajaran
dengan tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi,
mengkomunikasikan akhirnya saya bisa simpulkan bahwa pembelajaran tersebut
adalah implementasi pembelajaran kurikulum 2013 dengan menerapkan pendekatan
saintifik.
No comments