Pengertian Menulis dan Tujuan
Menulis
|
1. Pengertian Menulis
Pada dasarnya menulis sama dengan berbicara,
karena materi bahasa yang digunakan sama, yaitu kata dan kalimat. Bedanya,
kalau ditulis diperlukan pengetahuan tentang ejaan dan tanda baca. Dengan
demikian menulis itu tidak lain dari upaya memindahkan bahasa lisan kedalam
wujud tulisan, dengan menggunakan lambang-lambang grafem namun seringkali pula
menulis itu dianggap sebagai suatu keterampilan berbahasa yang sulit, karena
menulis dikaitkan dengan seni kiat, sehingga tulisan tersebut dirasakan enak
dibaca, akurat, jelas, singkat. Hal ini sesuai dengan pendapat HG Tarigan (1992
: 21) berikut:
"Menulis ialah menurunkan atau
melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami
oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik
tersebut, kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu".
Pengertian yang diuraikan diatas menandakan
bahwa unsur grafologi memang menjadi karakteristik menulis. Dengan menulis
berarti mentransfer gagasan kedalam media grafis.
Menurut M. Atar Semi (1995: 16) dengan ciri
ini, menulis merupakan suatu proses kreatif memindahkan gagasan kedalam
lambang-lambang tulisan. Definisi menulis yang mengangkat aspek instrumental
bahasa juga banyak dikemukakan ahli bahasa, misalnya Sabarti Akhadiah (1994: 9)
mengemukakan bahwa:
Menulis merupakan bentuk
alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan penulis pada khalayak pembaca yang
tidak terlantar oleh jarak, tempat dan waktu.
Kecakapan menulis
sebetulnya dapat menjadi milik semua orang yang pernah menduduki bangku
sekolah, karena menulis atau mengarang pada hakekaktnya merupakan pemindahan
pikiran atau perasaan kedalam bentuk lambang-lambang bahasa. Demikian halnya
dengan pendapat Suria Miharja (1996: 2) Yang menjelaskan bahwa menulis adalah:
Berkomunikasi
mengungkapkan pikiran, perasaan dan kehendak kepada orang lain secara tertulis.
Menulis adalah berkomunikasi mengungkapkan pikiran perasaan dan kehendak kepada
orang lain secara tertulis.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
menulis merupakan kegiatan mengkomunikasikan sesuatu (gagasan, perasaan,
khayal, kehendak) secara langsung kepada orang lain dalam bahasa tulis yang
dipahami oleh pengguna bahasa dengan menggunakan konvensi tanda-tanda dan
lambang-lambang tulisan yang berlaku dalam bahasa itu.
Kegunaan menulis merupakan manfaat dan fungsi
yang dapat diperoleh dari kegiatan menulis, baik bagi penulis maupun khalayak
pembaca. Nilai fungsionalitas yang utama dari kegiatan menulis adalah sebagai
alat komunikasi.
Sejalan kalimat itu, HG. Tarigan (1992 : 22)
menuturkan bahwa ; Pada prinsif fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat
komunikasi yang tidak langsung oleh karena itu, tulisan yang paling utama
adalah dapat menyampaikan pesan penulis kepada pembaca, sehingga pembaca
memahami maksud yang dituangkannya dalam tulisan.
Menulis merupakan suatu proses yang secara
sadar dilalui dan secara sadar
pula dilihat hubungan satu dengan yang lain sehingga
berakhir dengan tujuan yang jelas.
M. Atar Semi (1995: 52) menulis merupakan; Proses
kreatif yang harus dilalui secara bertahap sampai pada wujudnya sebuah Karya
Tulis. Pada kenyataannya, tulisan yang dihasilkan ditempuh melalui
tahapan-tahapan yang sistematis dan terencana. Sebagai suatu proses, menulis
memiliki prosedur yang umum digunakan oleh setiap penulis. Prosedur menulis
berisi langkah-langkah menulis sistematis dan logis.
Pada konteksnya ini, baik M. Atar Semi (1995:
5) maupun Sabarti Akhadiah (1994: 2) berpendapat relatif sama, yaitu bahwa
secara garis besar prosedur penulisan dapat dilangsungkan melalui 3 (tiga)
tahap, yaitu:
1) Tahap Pratulis
2) Tahap Penulisan
3) Tahap Penyelesaian / pasca tulis
Tahap pratulis merupakan tahap sebelum
menulis sesungguhnya dilaksanakan. Tahap ini disebut tahap persiapan dan
perencanaan yang menentukan. Ada beberapa kegiatan yang harus ditempuh pada
tahap ini:
1.
Menetapkan Topik/Tema
2.
Merumuskan Judul
3. Menentukan
Tujuan Tulisan.
4. Menentukan Sasaran Pembaca
5. Membuat Out Line (Kerangka Karangan)
Tahap berikutnya adalah tahap penulisan.
Tahap penulisan merupakan tahap pratulis. Didalam tahap pratulis, penulis
menaksir-naksir apa yang ingin dikatakan, dan berusaha menemukan fakta-fakta
penyusunnya, mengelompokannya secara logis, menetapkan tujuan : pendeknya
berusaha "menggulati" bahan atau gagasan itu sampai akhirnya
mendapatkan suatu gambaran yang jelas tentang apa yang ingin dikatakan.
Di dalam tahap kedua, yaitu penulisan, si penulis
mulai mencurahkan gagasan ke atas kertas dengan menggunakan lambang-lambang
sebagai mediumnya.
Pada tahap ketiga, yaitu penyelesaian,
dilakukan kegiatan pembacaan kembali, penyuntingan dan pengetikan naskah jadi
untuk menghasilkan suatu naskah tulisan yang selesai, yang siap untuk
disampaikan kepada pembaca.
2. Tujuan Menulis
Mengetahui tujuan
menulis sangat penting, sebelum mulai menulis harus mengajukan pertanyaan
kepada diri sendiri. Bila banyak telah disadari tujuan baru dapat mulai
menulis. Hal ini penting karena menulis itu merupakan pekerjaan yang memerlukan
waktu dan pemikiran dan bukan suatu permainan atau suatu rekreasi. Sebagai
suatu pekerjaan harus dilakukan dengan dorongan yang kuat. Dorongan ini muncul
karena adanya tujuan yang jelas. Disamping itu, kesempatan untuk sukses dalam
menulis akan terbuka lebih luas bila penulis memahami tujuan menulis dan selalu
memegang teguh tujuan itu selama menulis. Pada prinsipnya tujuan utama dan
tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung, HG. Tarigan
(22.23) menulis secara umum nienulis itu adalah sebagai berikut :
1)
Memberikan arahan, yakni memberikan uraian atau penjelasan tetang
sesuatu hal yang harus diketahi oleh orang lain
2)
Menjelaskan sesuatu, yakni membenkan uraian atau penjelasan
tentang suatu hal yang harus diketahui oleh orang lain.
3) Menceritakan kejadian, yaitu memberikan informasi tentang
suatu yang berlangsung di suatu tempat pada suatu waktu.
4) Meringkas, yaitu membuat rangkuman suatu tulisan sehingga
menjadi lebih singkat.
5) Menyakinkan, yaitu tulisan yang berusaha meyakinkan orang
lain agar setuju atau sependapat dengannya.
No comments:
Post a Comment